ISTANA SIAK SRI INDRAPURA |
SEPENGGAL SEJARAH MELAYU ISLAM DI ISTANA SIAK
Siak menyimpan banyak bangunan
bersejarah peninggalan Hindia Belanda dan kerajaan Melayu Islam. Salah
satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura.
Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan
oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada 1723 M. Kerajaan Melayu Islam
terbesar di Riau ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-16 hingga
ke-20. Istana Siak Sri Inderapura merupakan kediaman resmi Sultan Siak.
Kerajaan ini adalah pecahan dari
Kerajaan Melayu. Dua tokoh kerajaan kemudian berseteru, yaitu Sultan
Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) dan Sultan Suleiman yang dibantu
oleh Bugis. Karena kalah, Sultan Abdul Jalil menyingkar dan
berpindah-pindah tempat ke Johor, Bintang, Bengkalis, dan akhirnya
pedalaman Sungai Siak, Buantan. Ibukota Kerajaan Siak pun sempat
beberapa kali pindah, diantaranya di Buantan, Mempura, Senapelan,
Mempura, dan terakhir di Kota Tinggi atau Siak Sri Indrapura.
Kompleks istana Siak Indrapura memiliki
luas sekitar 32.000 M², dan terdiri dari empat istana yaitu Istana Siak,
Istana Baroe, Istana Padjang, dan Istana Lima. Bangunan Istana Siak
memadukan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Luasnya
sekitar 1.000 M².
Dinding istana berlapiskan keramik yang
didatangkan langsung dari Prancis. Istana yang mendapat julukan Istana
Matahari Timur ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memuat 6
ruang sidang, ruang tamu kehormatan, 2 ruang tamu (untuk laki-laki dan
perempuan), ruang sidang kerajaan yang juga berfungsi sebagai ruang
pesta. Di lantai atas, terdapat 9 ruangan yang khusus digunakan untuk
Sultan, serta satu buah ruang tamu kerajaan.
Enam patung burung elang menghiasi
puncak istana. Patung-patung ini melambangkan keberanian pihak istana.
Sementara di bagian halaman, tersebar delapan buah senjata yang dulu
digunakan sebagai pertahanan, yakni meriam. Di sisi kiri belakang
istana, terdapat bangunan kecil yang dulu difungsikan sebagai penjara
sementara.
Di istana ini, wisatawan dapat melihat
beragam koleksi benda-benda kerajaan, mulai dari kursi singgasana
berlapis emas, payung kerajaan, tombal, brankas kerajaan, duplikat
mahkota raja, hinga patung perunggu Ratu Wilhelmina. Sebagian
benda-benda peninggalan kerajaan juga tersimpan di Museum Nasional
Jakarta.
Jam buka: Senin – Kamis, dan Sabtu Pk 09:00 – 16:00 WIB, Jumat Pk 13:45 – 16:00 WIB
Harga tiket masuk: Dewasa Rp 3.000, anak-anak Rp 2.000
Harga tiket masuk: Dewasa Rp 3.000, anak-anak Rp 2.000
Bagi
anda yang menginginkan jasa palayanan perjalanan Tour ke Istana Siak,
kami dari Hafara Tour & Travel bisa menjadi tujuan anda. Kami
menyediakan paket-paket Tour ke Siak dengan tujuan Istana Siak dan
sekitarnya :
Paket anak-anak : Rp 100.000,00 /pax (minimal 45 orang)
ALL IN (1hari, makan 2x, masuk istana, bus pariwisata full AC)
Paket mahasiswa : Rp 120.000,00 /pax (minimal 45 orang)
ALL IN (1hari, makan 2x, masuk istana, bus pariwisata full AC)
Paket keluarga (4-5 orang) : Rp 800.000,00
ALL IN (1 hari, makan 2x,masuk istana+keliling Siak, mobil pribadi full AC)
NB. Harga sewaktu-waktu dapat berudah
Bagi pelancong luar Pekanbaru (RIAU) ditambah Harga Tiket Pesawat ( Garuda Indonesia / Lion Air / Sky Aviation / Sriwijaya / Air Asia / Batavia ) untuk 2x penerbangan PP atau bisa hubungi kami (keterangan dibawah)
HAFARA TOUR & TRAVEL
JL. PANGERAN HIDAYAT NO.16 PEKANBARU INDONESIA
Telephone : (0761) 861 249
Facebook : Hafara Tour & Travel
0 komentar:
Posting Komentar